Selasa, 29 Desember 2009

Keburukan Sistem Pendidikan

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan, peranan pendidikan bagi umat manusia sangatlah penting. Karena dengan adanya pendidikan maka dapat menambah wawasan seseorang sehingga kehidupan manusia menjadi lebih baik. Tanpa adanya pendidikan manusia tidak akan maju dan berkembang seperti sekarang ini.
Hingga saat ini pendidikan telah berkembang dengan pesat. Melalui program Pemerintah wajib belajar 9 tahun dan berbagai program belajar lainnya. Kita tidak perlu harus pergi ke sebuah instansi pendidikan untuk mendapatkan pengetahuan. melainkan kita juga bisa belajar melalui media elektronik (televisi, radio, internet) dan juga media cetak (koran, majalah, dsb).
Untuk mendapatkan hasil yang terbaik maka bukan hanya dipengaruhi oleh tenaga pengajar saja, melainkan juga struktur organisasi pendidikan tersebut. Apabila tenaga pengajarnya berkualitas namun struktur organisasi yang digunakan kurang baik, maka hasil yang didapat pun tidak akan maksimal.
Oleh karena itu struktur organisasinya pun haruslah tepat. Misalnya apabila lembaga pendidikannya cukup besar seperti universitas maka lebih baik menggunakan struktur organisasi Garis dan Staff. Karena dengan struktur organisasi ini mudah dalam melakukan koordinasi.
Namun demikian struktur organisasi ini juga mempunyai keburukan. Diantaranya yaitu sulit dalam pengambilan keputusan karena harus mempertimbangkanya dengan staff-staff yang lain sehingga akan memakan waktu yang lama dalam pengambilan sebuah keputusan. Dan karena besarnya lembaga pendidikan tersebut mengakibatkan solidaritas antar anggotanya kurang.






II. Isi

Lembaga pendidikan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyaraat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, memperkya khanazah ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Demikian kompleksnya organisasi tersebut, maka dalam memberikan layanan pendidikan kepada siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya organisasi perlu dikelola dengan baik. Oleh sebab itu dibuatlah struktur organisasi yang berfungsi agar organisasi dapat berjalan semestinya. Pembagian wewenang dan kewajiban digambarkan dalam struktur organisasi ini. Salah satu bentuk struktur organisasi yang digunakan yaitu stuktur organisasi garis/staff dan fungsional. Dalam struktur organisasi ini dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian. Organisasi ini memiliki kekurangan antara lain yaitu :

* Kurang fleksibel dan tour of duty. Pejabat fungsional dapat merangkap 2 jabatan misalkan : Wakil bidang kurikulum merangkap jabatan sebagai guru agama sehingga kurang fleksibel. Dan sulit untuk mengadakan tour of duty (pengalih tugas) karena adanya spesialisasi tugas .

* Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang. Contoh : Pada suatu universitas yang terdiri dari beberapa fakultas, membuat setiap fakultas cenderung hanya memberikan perhatian terhadap tugas unit usahanya dan kemudian melupakan tujuan universitas sebagai keseluruhan. Maka dari itu harus ada usaha membalikkan gerak yang cenderung memisahkan diri dengan usaha koordinasi,yaitu dengan mengarahkan kegiatan unsur-unsur organisasi demi tercapainya tujuan bersama.

* Spesialisasi memberikan kejenuhan. Dengan adanya spesialisasi membuat anggota menjadi bosan,karena tidak adanya kerjasama antar anggota lain. Hal ini dapat mengakibatkan

* Para tenaga kerja/karyawan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa atasan karena dikoordinasikan lebih dari 1 orang.

Beberapa bentuk organisasi dan keburukan dari bentuk-bentuk tersebut :
1. organisasi garis :
Keburukan Organisasi Garis:
• Tugas Pokok orang-orang sering dinomor duakan.Kurangnya seorang pimpinan yang cakap dan berpengetahuan luas.
• Adanya kecenderungan seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/diktator.
• Persaingan tidak sehat antara pejabat satu dengan yang lain.
• Dalam pengembangan suatu bawahan kurang mendapat perhatian, karena mereka tidak pernah di ikutsertakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
2. organisasi lini dan staff :
Keburukan Organisasi Lini dan Staf, yaitu :
• Tugas pokok para tenaga pengajar sering di nomor duakan.
• Struktur organisasinya sangat rumit.
• Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya, dan Perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu .
3. organisasi fungsional :
Keburukan Organisasi Fungsional, yaitu :
• Para tenaga kerja/karyawan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa atasan.
• Tidak adanya satu kesatuan perintah.
• Sulit adanya kerja sama karena para tenaga pengajar/karyawan sudah merasa ahli dalam bidangnya dan juga terlalu mementingkan bidangnya.
III. Penutup dan Kesimpulan

Suatu organisasi baik itu organisasi formal maupun informal dalam melakukan segala aktivitasnya pastilah terdapat hubungan diantara orang-orang yang melaksanakan aktivitas tersebut. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka akan semakin kompleks juga hubungan yang terjalin. Untuk mengatasi masalah itu,maka dibuatlah stuktur organisasi yang menggambarkan hubungan antar kelompok/bagian.

Pada institusi pendidikan. Institusi pendidikan berarti sebuah lembaga atau organisasi yang berfokus pada pengembangan pendidikan.Agent-agent yang berperan diantaranya adalah tenaga pengajar (guru, dosen), tenaga pendukung (pegawai administrasi, petugas kebersihan, dan lainnya), dan anak didik (siswa, mahasiswa). Umumnya lembaga/institusi pendidikan ini menggunakan struktur organisasi garis dan fungsional. Organisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.Dapat digambarkan sebagai berikut :


Jadi,masing-masing kepala bagian memiliki spesialisasi kerja dan memiliki wewenang untuk betindak/melakukan sesuatu sesuai dengan bidangnya namun wewenang tertinggi tetap dipengang oleh pucuk pimpinan. Namun bentuk organisasi fungsional dan garis ini memiliki kekurangan yaitu :

- dengan adanya spesialisasi/pembagian kerja, hal ini dapat memberikan kejenuhan kepada anggotanya. Misalkan seorang guru bertahun-tahun mengajar pelajaran yang sama, maka hal ini akan menimbulkan kejenuhan.

- Anggota tidak dapat melakukan koordinasi dengan anggota lain. Karena spesialisasinya saling berbeda.

- Selain itu juga pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dalam suatu bagian dikoordinasikan oleh lebih dari 1 orang.

Pendidikan Sekolah Dasar yang Kurang Baik di Pelosok Desa

I . LATAR BELAKANG

Menjadi tenaga pengajar di Sekolah Dasar (SD) bukanlah pekerjaan mudah. Di beberapa daerah perkotaan memang sedikit lebih mudah karena sudah banyak sarana pendidikan anak usia dini, seperti kelompok bermain (playgroup) taman kanak-kanak. Kebanyakan penyelenggara pendidikan anak usia dini telah mengajarkan cara membaca, menulis dan berhitung. Berbeda dengan anak didik di SD yang jauh di pedesaan dan pulau-pulau terpencil. SD adalah harapan satu-satunya pembelajaran awal dan mendasar bagi anak-anak negeri yang tinggal di pelosok desa terpencil.

II. ISI

Di Pulau yang tidak jauh dari Batam, salah seorang murid kelas II SMP belum hapal perkalian empat. Apa yang salah? Siapa yang bertanggung jawab? Ketika si anak didik masuk kelas III, para guru sibuk membuka kelas sore (bimbingan belajar istilahnya) dan menggodok habis-habisan atau bahkan mencari jalan paling jitu untuk meluluskan si anak dari UAN dengan bayaran yang tidak murah pastinya.
Sistem pendidikan yang benar harus diawali dari dasar, bukan dari atas atau tingkat Universitas, SMU/ SMK atau SMP. Namun harus dimulai dari SD. Tenaga pendidik harus lebih diperhatikan kualitas, baik paktor kemampuan mendidik, juga kemampuan psikisnya. Sudah saatnya merekrut tenaga pendidik di level ini melalui tes psikologi. Apalagi para pendidik yang bertugas di pelosok-pelosok desa atau hinterland. Kemudian kesejahteraan para abdi negara ini harus lebih baik dari pekerja yang sama jenjang berikutnya. Namun standar kualitas hasil didikan itu sendiri harus dibuat, agar dapat dilakukan evaluasi sebelum murid-murid dinyatakan tidak lulus.
Mendidik anak SD berbeda dengan jenjang pendidikan berikutnya. Di kebanyakan SD, pendidik mengajarkan apa yang belum pernah diketahui oleh anak didik, seperti belajar membaca, berhitung dan menulis misalnya. Sementara di SMP, SMA dan perguruan tinggi adalah pengulangan, pemantapan/pemahiran dan pengaplikasian apa yang pernah diajarkan di SD. Metode belajar mengajar harus dibuat sedinamis mungkin sesuai dengan kondisi daerah setempat. Kemungkinan berbeda sistem pendidikan di wilayah perkotaan, pedesaan dan pulau/pesisir pantai. Namun memiliki satu standar nasional yang baku. Bukan hanya berdasarkan nilai di raport, tapi juga kualitas anak didik itu sendiri.
Dewan pendidikan, dan komite sekolah harus menjadi pemikir dan motor penggerak dalam memberi solusi masalah-masalah lapangan yang dihadapi.
Penelusuran minat, bakat dan kemampuan anak didik seharusnya sudah dimulai dari SD.
lomba cerdas tangkas/cermat semakin ditingkatkan frekuensinya, sehingga nilai raport itu bukan hanya isapan jempol belaka.
Sarana pendidikan, seperti buku pelajaran, buku tulis, alat-alat tulis yang standar, alat peraga pembelajaran dan bangunan sekolah yang layak, sudah selayaknya disediakan oleh pemerintah. Bukan saatnya lagi ada sekolah dikte dan salin. Bahasa Inggris sudah harus diperkenalkan, memang kita harus bangga dengan bahasa sendiri, namun pengetahuan dan teknologi masih banyak yang menggunakan bahasa Inggris. Bahasa daerah, dapat dipelajari sebagai bahagian dari ekstra kurikuler. Karena bahasa daerah juga merupakan tanggung jawab orang tua untuk memperkenalkan kepada anak-anaknya.
Pelatihan tenaga pendidik, bukan sekedar pertemuan rutin dan arisan, namun harus ada evaluasi yang komperhensif, dan dijadikan acuan untuk kenaikan pangkat atau gaji, sehingga tidak ada kenaikan pangkat otomatis untuk guru. Penerimaan guru honorer, harus melalui seleksi yang ketat. Pemerintah harus menetapkan standard gaji minimal pendidik honorer dan tidak ada lagi guru yang oleh komite sekolah di tingkat sekolah dasar. Adalah suatu kewajiban mutlak bagi pemerintah untuk menyediakan tenaga pendidik di tingkat ini sesuai kebutuhan kurikulum.
Pertukaran guru dari perkotaan ke pedesaan lebih ditingkatkan. Bukan hanya sebagai kunjungan kerja, namun pelaksanaan proses belajar mengajar yang sesungguhnya dengan masa kerja tidak kurang dari satu bulan belajar efektif. Gaji guru harus lebih besar dari semua gaji PNS lainnya untuk jabatan/golongan yang sama, namun gaji guru dapat ditinjau ulang secara berkala lebih cepat dari PNS lainnya jika si guru dapat menunjukkan kualitasnya,

Penghargaan (reward) adalah bagian dari pendidikaan. Sepertinya pemerintah saat ini kurang memperhatikan pemberian penghargaan di level pendidikan ini. Penghargaan bukan hanya berbentuk uang tunai atau lembar piagam saja, namun kesempatan bagi anak didik terbaik dan pendidik terbaik dalam jenjang ini untuk memperoleh kesempatan dalam pendidikan jenjang berikutnya. Misalnya beasiswa belajar, atau pertukaran siswa/ guru nasional dan lain sebagainya.
Dunia Teknologi Informasi (IT) juga sudah saatnya diperkenalkan pada jenjang ini. Setiap SD harus sudah memiliki perpustakaan dan warnet. Teknologi komunikasi saat ini sangat pesat perkembangannya, dan sudah waktunya pemerintah mewajibkan pengusaha jaringan telekomukasi memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah dasar di negeri ini melalui jaringan internet.
Setiap dinas pendidikan sudah saatnya memiliki pusat (server) IT untuk wilayah masing-masing. Perangkat lunak (software) yang berhubungan langsung dengan dunia pendidikan harus diberikan oleh pemerintah secara cuma-cuma dengan lisensi khusus.

III. KESIMPULAN

Jika pemerintah mau, setiap investor yang masuk ke wilayah/daerah negeri ini mau memberi bantuan kepada SD yang ada, jika pemerintah daerah atau yang berwenang dapat memberi imbal balik yang positip untuk kemudahan investasi yang mereka tanamkan. Dan setiap aspek pemerintah dalam dunia pendidikan mau memberikan perhatian lebih kepada SekolahDasar pelosok, maka kehidupan pendidikan di daerah akan lebih maju juga. Karena, anak-anak yang mereka didik sekarang akan menjadi penentu maju mundurnya negara di masa yang akan datang.