Selasa, 29 Desember 2009

Keburukan Sistem Pendidikan

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan, peranan pendidikan bagi umat manusia sangatlah penting. Karena dengan adanya pendidikan maka dapat menambah wawasan seseorang sehingga kehidupan manusia menjadi lebih baik. Tanpa adanya pendidikan manusia tidak akan maju dan berkembang seperti sekarang ini.
Hingga saat ini pendidikan telah berkembang dengan pesat. Melalui program Pemerintah wajib belajar 9 tahun dan berbagai program belajar lainnya. Kita tidak perlu harus pergi ke sebuah instansi pendidikan untuk mendapatkan pengetahuan. melainkan kita juga bisa belajar melalui media elektronik (televisi, radio, internet) dan juga media cetak (koran, majalah, dsb).
Untuk mendapatkan hasil yang terbaik maka bukan hanya dipengaruhi oleh tenaga pengajar saja, melainkan juga struktur organisasi pendidikan tersebut. Apabila tenaga pengajarnya berkualitas namun struktur organisasi yang digunakan kurang baik, maka hasil yang didapat pun tidak akan maksimal.
Oleh karena itu struktur organisasinya pun haruslah tepat. Misalnya apabila lembaga pendidikannya cukup besar seperti universitas maka lebih baik menggunakan struktur organisasi Garis dan Staff. Karena dengan struktur organisasi ini mudah dalam melakukan koordinasi.
Namun demikian struktur organisasi ini juga mempunyai keburukan. Diantaranya yaitu sulit dalam pengambilan keputusan karena harus mempertimbangkanya dengan staff-staff yang lain sehingga akan memakan waktu yang lama dalam pengambilan sebuah keputusan. Dan karena besarnya lembaga pendidikan tersebut mengakibatkan solidaritas antar anggotanya kurang.






II. Isi

Lembaga pendidikan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyaraat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, memperkya khanazah ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Demikian kompleksnya organisasi tersebut, maka dalam memberikan layanan pendidikan kepada siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya organisasi perlu dikelola dengan baik. Oleh sebab itu dibuatlah struktur organisasi yang berfungsi agar organisasi dapat berjalan semestinya. Pembagian wewenang dan kewajiban digambarkan dalam struktur organisasi ini. Salah satu bentuk struktur organisasi yang digunakan yaitu stuktur organisasi garis/staff dan fungsional. Dalam struktur organisasi ini dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian. Organisasi ini memiliki kekurangan antara lain yaitu :

* Kurang fleksibel dan tour of duty. Pejabat fungsional dapat merangkap 2 jabatan misalkan : Wakil bidang kurikulum merangkap jabatan sebagai guru agama sehingga kurang fleksibel. Dan sulit untuk mengadakan tour of duty (pengalih tugas) karena adanya spesialisasi tugas .

* Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang. Contoh : Pada suatu universitas yang terdiri dari beberapa fakultas, membuat setiap fakultas cenderung hanya memberikan perhatian terhadap tugas unit usahanya dan kemudian melupakan tujuan universitas sebagai keseluruhan. Maka dari itu harus ada usaha membalikkan gerak yang cenderung memisahkan diri dengan usaha koordinasi,yaitu dengan mengarahkan kegiatan unsur-unsur organisasi demi tercapainya tujuan bersama.

* Spesialisasi memberikan kejenuhan. Dengan adanya spesialisasi membuat anggota menjadi bosan,karena tidak adanya kerjasama antar anggota lain. Hal ini dapat mengakibatkan

* Para tenaga kerja/karyawan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa atasan karena dikoordinasikan lebih dari 1 orang.

Beberapa bentuk organisasi dan keburukan dari bentuk-bentuk tersebut :
1. organisasi garis :
Keburukan Organisasi Garis:
• Tugas Pokok orang-orang sering dinomor duakan.Kurangnya seorang pimpinan yang cakap dan berpengetahuan luas.
• Adanya kecenderungan seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/diktator.
• Persaingan tidak sehat antara pejabat satu dengan yang lain.
• Dalam pengembangan suatu bawahan kurang mendapat perhatian, karena mereka tidak pernah di ikutsertakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
2. organisasi lini dan staff :
Keburukan Organisasi Lini dan Staf, yaitu :
• Tugas pokok para tenaga pengajar sering di nomor duakan.
• Struktur organisasinya sangat rumit.
• Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya, dan Perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu .
3. organisasi fungsional :
Keburukan Organisasi Fungsional, yaitu :
• Para tenaga kerja/karyawan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa atasan.
• Tidak adanya satu kesatuan perintah.
• Sulit adanya kerja sama karena para tenaga pengajar/karyawan sudah merasa ahli dalam bidangnya dan juga terlalu mementingkan bidangnya.
III. Penutup dan Kesimpulan

Suatu organisasi baik itu organisasi formal maupun informal dalam melakukan segala aktivitasnya pastilah terdapat hubungan diantara orang-orang yang melaksanakan aktivitas tersebut. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka akan semakin kompleks juga hubungan yang terjalin. Untuk mengatasi masalah itu,maka dibuatlah stuktur organisasi yang menggambarkan hubungan antar kelompok/bagian.

Pada institusi pendidikan. Institusi pendidikan berarti sebuah lembaga atau organisasi yang berfokus pada pengembangan pendidikan.Agent-agent yang berperan diantaranya adalah tenaga pengajar (guru, dosen), tenaga pendukung (pegawai administrasi, petugas kebersihan, dan lainnya), dan anak didik (siswa, mahasiswa). Umumnya lembaga/institusi pendidikan ini menggunakan struktur organisasi garis dan fungsional. Organisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.Dapat digambarkan sebagai berikut :


Jadi,masing-masing kepala bagian memiliki spesialisasi kerja dan memiliki wewenang untuk betindak/melakukan sesuatu sesuai dengan bidangnya namun wewenang tertinggi tetap dipengang oleh pucuk pimpinan. Namun bentuk organisasi fungsional dan garis ini memiliki kekurangan yaitu :

- dengan adanya spesialisasi/pembagian kerja, hal ini dapat memberikan kejenuhan kepada anggotanya. Misalkan seorang guru bertahun-tahun mengajar pelajaran yang sama, maka hal ini akan menimbulkan kejenuhan.

- Anggota tidak dapat melakukan koordinasi dengan anggota lain. Karena spesialisasinya saling berbeda.

- Selain itu juga pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dalam suatu bagian dikoordinasikan oleh lebih dari 1 orang.

Pendidikan Sekolah Dasar yang Kurang Baik di Pelosok Desa

I . LATAR BELAKANG

Menjadi tenaga pengajar di Sekolah Dasar (SD) bukanlah pekerjaan mudah. Di beberapa daerah perkotaan memang sedikit lebih mudah karena sudah banyak sarana pendidikan anak usia dini, seperti kelompok bermain (playgroup) taman kanak-kanak. Kebanyakan penyelenggara pendidikan anak usia dini telah mengajarkan cara membaca, menulis dan berhitung. Berbeda dengan anak didik di SD yang jauh di pedesaan dan pulau-pulau terpencil. SD adalah harapan satu-satunya pembelajaran awal dan mendasar bagi anak-anak negeri yang tinggal di pelosok desa terpencil.

II. ISI

Di Pulau yang tidak jauh dari Batam, salah seorang murid kelas II SMP belum hapal perkalian empat. Apa yang salah? Siapa yang bertanggung jawab? Ketika si anak didik masuk kelas III, para guru sibuk membuka kelas sore (bimbingan belajar istilahnya) dan menggodok habis-habisan atau bahkan mencari jalan paling jitu untuk meluluskan si anak dari UAN dengan bayaran yang tidak murah pastinya.
Sistem pendidikan yang benar harus diawali dari dasar, bukan dari atas atau tingkat Universitas, SMU/ SMK atau SMP. Namun harus dimulai dari SD. Tenaga pendidik harus lebih diperhatikan kualitas, baik paktor kemampuan mendidik, juga kemampuan psikisnya. Sudah saatnya merekrut tenaga pendidik di level ini melalui tes psikologi. Apalagi para pendidik yang bertugas di pelosok-pelosok desa atau hinterland. Kemudian kesejahteraan para abdi negara ini harus lebih baik dari pekerja yang sama jenjang berikutnya. Namun standar kualitas hasil didikan itu sendiri harus dibuat, agar dapat dilakukan evaluasi sebelum murid-murid dinyatakan tidak lulus.
Mendidik anak SD berbeda dengan jenjang pendidikan berikutnya. Di kebanyakan SD, pendidik mengajarkan apa yang belum pernah diketahui oleh anak didik, seperti belajar membaca, berhitung dan menulis misalnya. Sementara di SMP, SMA dan perguruan tinggi adalah pengulangan, pemantapan/pemahiran dan pengaplikasian apa yang pernah diajarkan di SD. Metode belajar mengajar harus dibuat sedinamis mungkin sesuai dengan kondisi daerah setempat. Kemungkinan berbeda sistem pendidikan di wilayah perkotaan, pedesaan dan pulau/pesisir pantai. Namun memiliki satu standar nasional yang baku. Bukan hanya berdasarkan nilai di raport, tapi juga kualitas anak didik itu sendiri.
Dewan pendidikan, dan komite sekolah harus menjadi pemikir dan motor penggerak dalam memberi solusi masalah-masalah lapangan yang dihadapi.
Penelusuran minat, bakat dan kemampuan anak didik seharusnya sudah dimulai dari SD.
lomba cerdas tangkas/cermat semakin ditingkatkan frekuensinya, sehingga nilai raport itu bukan hanya isapan jempol belaka.
Sarana pendidikan, seperti buku pelajaran, buku tulis, alat-alat tulis yang standar, alat peraga pembelajaran dan bangunan sekolah yang layak, sudah selayaknya disediakan oleh pemerintah. Bukan saatnya lagi ada sekolah dikte dan salin. Bahasa Inggris sudah harus diperkenalkan, memang kita harus bangga dengan bahasa sendiri, namun pengetahuan dan teknologi masih banyak yang menggunakan bahasa Inggris. Bahasa daerah, dapat dipelajari sebagai bahagian dari ekstra kurikuler. Karena bahasa daerah juga merupakan tanggung jawab orang tua untuk memperkenalkan kepada anak-anaknya.
Pelatihan tenaga pendidik, bukan sekedar pertemuan rutin dan arisan, namun harus ada evaluasi yang komperhensif, dan dijadikan acuan untuk kenaikan pangkat atau gaji, sehingga tidak ada kenaikan pangkat otomatis untuk guru. Penerimaan guru honorer, harus melalui seleksi yang ketat. Pemerintah harus menetapkan standard gaji minimal pendidik honorer dan tidak ada lagi guru yang oleh komite sekolah di tingkat sekolah dasar. Adalah suatu kewajiban mutlak bagi pemerintah untuk menyediakan tenaga pendidik di tingkat ini sesuai kebutuhan kurikulum.
Pertukaran guru dari perkotaan ke pedesaan lebih ditingkatkan. Bukan hanya sebagai kunjungan kerja, namun pelaksanaan proses belajar mengajar yang sesungguhnya dengan masa kerja tidak kurang dari satu bulan belajar efektif. Gaji guru harus lebih besar dari semua gaji PNS lainnya untuk jabatan/golongan yang sama, namun gaji guru dapat ditinjau ulang secara berkala lebih cepat dari PNS lainnya jika si guru dapat menunjukkan kualitasnya,

Penghargaan (reward) adalah bagian dari pendidikaan. Sepertinya pemerintah saat ini kurang memperhatikan pemberian penghargaan di level pendidikan ini. Penghargaan bukan hanya berbentuk uang tunai atau lembar piagam saja, namun kesempatan bagi anak didik terbaik dan pendidik terbaik dalam jenjang ini untuk memperoleh kesempatan dalam pendidikan jenjang berikutnya. Misalnya beasiswa belajar, atau pertukaran siswa/ guru nasional dan lain sebagainya.
Dunia Teknologi Informasi (IT) juga sudah saatnya diperkenalkan pada jenjang ini. Setiap SD harus sudah memiliki perpustakaan dan warnet. Teknologi komunikasi saat ini sangat pesat perkembangannya, dan sudah waktunya pemerintah mewajibkan pengusaha jaringan telekomukasi memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah dasar di negeri ini melalui jaringan internet.
Setiap dinas pendidikan sudah saatnya memiliki pusat (server) IT untuk wilayah masing-masing. Perangkat lunak (software) yang berhubungan langsung dengan dunia pendidikan harus diberikan oleh pemerintah secara cuma-cuma dengan lisensi khusus.

III. KESIMPULAN

Jika pemerintah mau, setiap investor yang masuk ke wilayah/daerah negeri ini mau memberi bantuan kepada SD yang ada, jika pemerintah daerah atau yang berwenang dapat memberi imbal balik yang positip untuk kemudahan investasi yang mereka tanamkan. Dan setiap aspek pemerintah dalam dunia pendidikan mau memberikan perhatian lebih kepada SekolahDasar pelosok, maka kehidupan pendidikan di daerah akan lebih maju juga. Karena, anak-anak yang mereka didik sekarang akan menjadi penentu maju mundurnya negara di masa yang akan datang.

Minggu, 29 November 2009

Konflik Di Ambon

KONFLIK AMBON

Konflik di ambon terjadi akibat adanya gesekan-gesekan sosial yang terjadi antara 2 agama yang berbeda yaitu Kristen dan islam. Keduanya pun mempunyai daya pandang yang berbeda beda bagaimana hal ini dapat terjadi. Ada juga dikarenakan masalah pribadi yang dibesar-besarkan menjadi suatu masalah yang berdampak pada konflik antar agama,suku dan ras. Konflik yg terjadi ini mengorbankan banyak nyawa,harta bahkan tempat tinggal para korban sampai merekapu harus mengungsi ke tempat yg lebih aman.
Ada banyak kerusakan yang terjadi setalah konflik yang menyebabkan banyak kerugian.

· Banyak Gereja yang dibakar
· Banyak Mesjid yang dibakar
· Tempat-tempat umum seperti pasar,ruko, took-toko di kota ambon dirusak dan dihancurkan
· Pemukiman warga yang dibumihanguskan.

Hal-hal ini yg membuat warga ambon menjadi trauma akan konflik yg berlangsung cukup lama dan menelan banyak korban jiwa. Padahal sebelum rezim orde baru lengser, kehidupan di ambon sangat harmonis dan tentram. Banyak keluarga-keluarga yang hidup rukun walaupun mereka berbeda keyakinan dalam satu tempat tinggal.

Solusi dalam menyelesaikan konflik ini ada 3 cara:

· Mengusahakan peran pendampingan (konseling) dengan melibatkan berbagai kalangan yang berpotensi, dengan maksud merangsang kesadaran dan semangat hidup dari mereka yang menjadi korban

· Meminta secara serius perhatian para pemuka agama untuk segera melakukan pelayanan-pelayanan yang bersifat pastoral agar kehidupan umat khususnya para korban bisa memperoleh penghiburan. Dengan demikian, diharapkan pemulihan kondisi psikologis ini dapat membantu meredanya keinginan-keinginan balas dendam.

· Kembali kepada “BHINEKA TUNGGAL IKA”

Jika ketiga hal ini sudah terlaksana, maka keamanan di kota ambon akan berangsur pulih

Konflik Madura dengan Dayak

Konflik Madura dengan Dayak

Konflik antaretnik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk pertentangan yang dihasilkan oleh individu atau kelompok yang berbeda etnik, karena diantara mereka memiliki perbedaan dalam sikap, kepercayaan, nilai, atau kebutuhan. Inilah merupakan salah satu sebab terjadinya konflik antar suku yg berbeda, dalam hal ini antara suku Madura dengan Dayak.
Banyak hal yg mempengaruhi terjadinya konflik antar 2 suku ini dilihat dari sudut pandang masing-masing.
Ada beberapa faktor yg menyebabkan terjadinya konflik antar 2 suku ini.

1. Banyak orang madura yang bermigrasi ke daerah kalbar untuk mencari lapangan kerja
2. Para migrasi membawa kebiasaan mereka di tanah madura ke tanah kalimantan
3. Banyak orang madura yang mulai merebut lahan orang dayak seperti lapangan pekerjaan
4. Sifat kedua etnis yang sama-sama keras.

Faktor inilah yang memicu konflik antar 2 suku ini yang memnyebabkan kerusuhan, pembantaian dari kedua belah pihak yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan hingga anak kecil menjadi korban. Sebenarnya hal ini dapat kita cegah melalui rasa persatuan yang kental.berikut merupakan solusi penyelesaian masalah konflik 2 suku ini.

1. Menumbuhkan tenggang rasa antara kedua belah pihak agar bisa meminimalisir konflik
2. Tidak cepat terpancing dalam suasana yang keruh
3. Menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika
4. Mengingat rasa persaudaraan yg tinggi.

Jika solusi ini sudah dijalani maka sangat dimungkinkan akan terjadi rasa aman, damai di kalimantan barat dan konflik antar 2 etnis ini akan hilang sedikit demi sedikit

Konflik Ethnis China

Konflik Etnis China


Indonesia adalah sebuah masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama (majemuk). Kemajemukan ini diperlihatkan oleh adanya berbagai golongan etnis yang ada didalamnya di bawah suatu negara kebangsaan. Salah satunya ialah etnis Tionghoa/China. Ada beberapa faktor-faktor yang membuat konflik terhadap etnis china timbul di Indonesia : :
(1) Tidak terjadinya perubahan pola kultur etnis keturunan Cina ke dalam penduduk pribumi, sehingga masih kuatnya in group feeling penduduk etnis keturunan Cina terhadap kulturnya;
(2) Anggapan kultur etnis keturunan Cina lebih tinggi dari komuniti pribumi:
(3) Prasangka stereotipe negatif terhadap penduduk pribumi yang pemalas, bodoh, tidak bisa menggunakan kesempatan baik dsb
Sebaliknya, Masyarakat Pribumi juga mempunyai pandangan lain terhadap Etnis China
Antara lain:
(1) Diskriminasi pribumi terhadap etnis keturunan Cina dalam kesempatan menduduki jajaran aparat desa/pemerintahan;
(2) Nilai-nilai dan kekuatan konflik yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan agama dan kesenjangan ekonomi di antara kedua etnis.
Inilah Merupakan beberapa faktor yg membuat Konflik antara Etnis China dengan Kaum Pribumi. Hasil dari konflik ini juga menghasilkan kekacuan yang mengarah kepada tindak kekerasan kepada etnis china.

Dengan adanya konflik ini, diharapkan adanya perubahan ataupun penyelesaian antara kedua kubu yang berseteru. Diantaranya:

· Diperlukan bentuk hubungan antar kelompok yang harmonis
· Saling Menghormati satu sama lain
· Mengutamakan Pancasila
· Mengesampingkan Suku Agama dan Ras

Jika hal-hal tersebut dicapai, maka bangsa ini akan bersatu dan tidak mudah tercerai berai dan terprovokasi.


SUMBER :

http://www.google.co.id/#hl=id&safe=active&q=penyelesaian+konflik+terhadap+etnis+china&meta=&fp=d81ebe9d46f22a66

Jumat, 02 Oktober 2009

Kepanitiaan

Kepanitiaan Secara Garis Besar



I. Defenisi Kepanitiaan

Kepanitiaan diambil dari kata aslinya adalah Panitia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Panitia mempunyai defenisi sebagai berikut :
Panitia adalah pa·ni·tia kelompok orang yg ditunjuk atau dipilih untuk mempertimbangkan atau mengurus hal-hal yg ditugaskan kepadanya; komite;

Sedangkan kepanitiaan adalah :
Suatu organisasi yang terdiri dari dua orang atau lebih. yang mempunyai tugas- tugas yg saling berpengaruh satu dengan yang lain dalam melaksanakan suatu kegiatan. untuk mencapai tujuan bersama.

II. Tugas Kepanitiaan

Tugas kepanitiaan tergantung dari apa tujuan yang akan di jalankan oleh kepanitiaan tersebut.
Misalnya : Kepanitiaan 17 Agustus, Kepanitiaan Malam Pengumpulan dana bagi bencana alam, Kepanitiaan Pentas Seni, Kepanitiaan Natal, dan lain sebagainya.

Secara sederhana panitia terdiri dari :

A. KETUA :
Ketua adalah orang yang memimpin suatu panitia atau organisasi.
Ketua bertanggung jawab dengan semua kegiatan penitianya.
Ketua diharuskan dapat memimpin, bertanggung jawab, bahkan menegur anggotanya apabila
ada kesalahan yang diperbuat oleh anggota tersebut.

A.1. Pemilihan Ketua Panitia

Inilah proses awal dari eksekusi kepanitiaan : memilih ketua panitia. Banyak metode yang dapat dilakukan untuk memilih ketua panitia ini. Dan menurut saya inilah cara terbaik memilih seorang ketua panitia :

1.Merekomendasikan beberapa orang untuk menjadi calon ketua panitia dengan melihat keaktifannya di organisasi dan track recordnya.
2.Mengeksplorasi cara berpikir setiap calon ketua panitia yang dapat dilakukan adalah dengan wawancara, pembuatan esay tentang kepanitiaan event yang bersangkutan, dan motivasinya ketika nanti menjadi seorang ketua
3.Meminta pandangan dari kerabat terdekat setiap calon ketua panitia
4.Mempublikasikannya ke kampus (jika perlu)
5.Musyawarah penentuan ketua panitia
6.Memilih dan melantik ketua panitia
Keberadaan ketua panitia akan menentukan keberhasilan event yang akan dilaksanakan disamping para anggota-anggotanya. Ketua panitia lah yang mengatur dan mengarahkan jalannya kepanitiaan untuk dapat mencapai tujuan event yang telah dirumuskan sebelumnya. Seorang ketua panitia harus memiliki mental yang kuat dan punya kekuatan empati yang besar kepada para anggotanya.


B. WAKIL
Wakil bertugas untuk membantu atau menggantikan ketua apabila ketua tersebut tidak dapat
hadir di dalam rapat maupun pelaksanaan.

C. SEKERTARIS
Sekertaris bertugas untuk membuat surat-surat yang dibutuhkan oleh kepanitiaan ini.
Sekertaris bertugas untuk membuat proposal maupun yang lainnya.

D. BENDAHARA
Bendahara bertugas untuk mengurus pemasukan dan pengeluaran yang di dapatkan oleh
kepanitiaan yang terbentuk.
Bendahara harus bertanggung jawab dengan segala keuangan yang ada sampai kegiatan yang
dilaksanakan berakhir.

III. TUJUAN KEPANITIAAN

Pada intinya tugas kepanitiaan adalah membuat sebuah acara berhasil dan mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
Suatu Kepanitian dapat dibilang berhasil apabila seluruh panitia kompak dan bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing dan tujuan yang diinginkan dapat berhasil dengan baik.

IV Algoritma Pembentukan Kepanitiaan

1. Tujuan Event

Tujuan merupakan parameter dasar apakah event kepanitiaan nanti berhasil apa tidak. Dari tujuan inilah event akan ditentukan bentuknya, apakah berupa seminar, bazaar, pameran atau yang lain-lainnya. Tujuan event juga harus merupakan turunan dari visi organisasi tersebut. Selama proses berjalannya kepanitiaan, tujuan ini harus benar-benar dijiwai oleh semua elemen kepanitiaan agar semua elemen itu memahami apa yang sebenarnya mereka lakukan, tidak hanya sekedar faham terhadap hal yang bersifat teknis namun juga hal yang bersifat mendasar.


2. Metode Event

Ketika tujuan event telah dibuat, maka kini telah tiba saatnya menentukan bagaimana metode event tersebut. Layaknya sebuah ilmu marketing, metode event juga tidak hanya mempertimbangkan faktor internal tetapi juga harus mempertimbangkan faktor eksternal pula.

Faktor internal yang harus dipertimbangkan adalah :

Analisis SWOT organisasi dan calon panitia

Analisis ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar kekuatan organisasi untuk me-running acara itu nantinya. Analisis harus dilakukan secara terbuka, realistis dan logis karena hasil yang didapatkan akan mempengaruhi proses kepanitiaan yang terbentuk.

Pelibatan seluruh elemen organisasi yang ada.

Semua elemen organisasi itu harus tahu tentang event yang akan dilaksanakan. Dengan adanya pelibatan seluruh elemen organisasi maka sumber daya manusia yang dapat digunakan akan lebih besar dan lebih maksimal.

Data – data event lainnya yang akan dilaksanakan organisasi itu

Data event lainnya perlu pula untuk dikumpulkan agar dapat jarak waktu pelaksanaan event dapat diperkirakan dengan baik dan tidak terjadi penumpukan event diwaktu yang sama.

**

Sedangkan faktor eksternal yang harus dipertimbangkan adalah :

Survey keinginan calon partisipan

Survey pasar merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Pengadaan event yang tidak berbasis dengan kebutuhan objek kegiatan hanya akan membuang tenaga dan uang karena partisipasi objek yang tidak banyak.

Birokrasi
Biasanya permasalahan birokrasi ini adalah hal yang sering disepelekan. Seringkali di temukan beberapa kepanitiaan yang mengganti waktu dan tempat pelaksanaan karena tidak memperkirakan dengan baik berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk meminta izin pelaksanaan kegiatan atau terlambat mengkonfirmasi tempat kegiatan. Efek domino pun akan terjadi, mulai dari pembicara hingga penyediaan logistik kena dampaknya.


Calon-calon sektor pendukung

Kegiatan kepanitiaan tidak dapat dilepaskan dari yang namanya sektor pendukung terutama pihak sponsor. Disinilah kreativitas seorang tu di uji, bagaimana cara menggaet sebanyak-banyaknya sponsor dan menarik simpatiuntuk dapat berpartisipasi pula didalam kegiatan event itu.

Tidak semua perusahaan mau menjadi sponsor karena event yang Anda laksanakan tidak berkaitan dengan core-bussines mereka. Tidak semua juga mau terlibat, ketika mereka tidak melihat dengan jelas maksud dan tujuan kegiatan itu.

Kedua faktor ini harus dapat kita sinergisasikan sehingga event yang akan kita laksanakan bisa optimal menjangkau objek, namun tetap efektif dan efisien. Ketika tujuan dan metode telah selesai dibuat dan dianalisis maka event telah siap untuk dieksekusi oleh panitia yang akan dibentuk

Pengangguran

Pengangguran Sebagai Masalah Manajemen Sosial Kemasyarakatan

A. Definisi

Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap atau tidak bekerja sama sekali, atau sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak

Pengangguran disebut juga Tuna Karya

B. Faktor Penyebab Pengangguran:

- Minimnya lapangan kerja

- Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah

- Pendidikan

- Persaingan di dunia kerja yang sangat ketat.

1. Minimnya Lapangan Kerja

Keterbatasan lapangan kerja di Indonesia mengakibatkan banyak orang tidak memiliki pekerjaan baik pengangguran maupun pengangguran terdididik.

2. Kualitas Sumber Daya Manusia yang rendah

Faktor ini merupakan bagian yg penting dalam masalah pengangguran di Indonesia dikarenakan banyak SDM yang terbukti kurang kompeten dalam menghadapi persaingan dunia kerja yg sangat ketat.

3. Pendidikan

Masih banyak orang-orang yg putus sekolah akibat keadaan ekonomi bangsa ini, dan bagaimana kita dapat mengurangi angka pengangguran jika masih banyak saudara-saudara kita yang belum mendapatkan pendidikan yang layak.

4. Persaingan duinia kerja

Banyaknya pencari kerja yag berpengalaman membuat banyak pelamar pekerjaan mempunyai kesempatan kerja yang kecil.

C. Cara Mengatasi Pengangguran

- Memperluas kesempatan kerja

- Meningkatkan kualitas kerja

1. Memperluas Kesempatan Kerja :

Kesempatan kerja dapat diperluas dengan cara pengembangan industri yang bersifat padat karya (yang dapat menyerap relatif banyak tenaga kerja). Jadi semakin banyak orang yang mendapatkan lapangan pekerjaan.

2. Meningkatkan Kualitas Kerja:

Meningkatkan kualitas kerja dari tenaga kerja yang ada, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan. Banyak cara yang bisa dilakukan, seperti melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, kursus, balai latihan kerja, mengikuti seminar dan yang lainnya.